Senin, 22 September 2014

3 Tipe Pekerja

Kita sering menganggap bahwa mereka yang kejam dan pragmatis akan selalu menjadi yang terdepan. Namun menurut Adam Grant, 32, tokoh ternama di dunia psikologi organisasi, orang yang murah hati juga bisa menjadi yang pertama.

Adam membagi tempat kerja menjadi tiga jenis orang: taker (pengambil), matcher (pencocok), dan giver (pemberi). Taker adalah mereka yang egois, yang selalu memiliki sudut pandang sempit dan selalu menempatkan kepentingan pribadi di atas orang lain.

Matcher (sebagian besar dari kita) melihat dunia dalam tataran keadilan dan keseimbangan. Sementara giver sebaliknya, mereka melakukan segala hal tanpa pamrih, tanpa harapan, dan tanpa timbal balik. Mereka bahkan selalu rela terjun untuk rekan-rekan mereka, tidak menunjukkan sikap senioritas terhadap junior, dan selalu memprioritaskan kebutuhan orang lain di atas kepentingan mereka sendiri.

Adam yang diketahui memiliki klien atas, termasuk Google, NFL, Goldman Sachs, dan PBB, telah merilis buku pertamanya tahun lalu yang diberi judul Give and Take. Buku itu segera menjadi New York Times best-seller. Singkatnya, dia merupakan salah satu jenis orang sukses yang mampu mencapai puncak karirnya dengan memperhatikan kepentingan orang lain.

Sebagaimana dilansir dailylife.com.au, Adam mengaku bahwa dirinya selalu mencoba untuk menjadi murah hati dan tanpa pamrih. Hal itu dibuktikannya lewat ulasan menarik tentang profilnya yang ditulis di New York Times Magazine tahun lalu, mengenai bagaimana upaya luar biasanya untuk membantu orang lain. Dan penelitian yang dilakukannya - yang bisa dibaca di bukunya - menunjukkan bahwa, paradigma yang mengatakan bahwa orang baik selalu gagal itu salah.

Namun, Adam tidak menutup mata tentang adanya fakta bahwa kebanyakan pemberi (giver) cenderung berada di bawah, dengan tingkat promosi dan produktivitas yang rendah. Mereka gagal untuk unggul karena mereka terlalu sibuk membantu orang lain.

Meskipun giver kerap berada di bawah, temuan paling menarik yang didapatkan oleh Adam mengungkap bahwa pemberi juga bisa mencapai puncak. Mengapa? Adam mengatakan bahwa taker mungkin lebih mudah berhasil, tetapi ada harga yang cukup besar yang harus mereka bayar untuk mendapatkan posisi itu.

Dan kebanyakan orang sebenarnya ingin menghukum orang-orang yang mereka anggap sebagai taker. Studinya juga menunjukkan bahwa orang yang memilih untuk mengorbankan keuntungan sendiri, akan menabung kebaikan untuk dirinya.

Sementara itu, seorang pemberi selalu berhasil membangun jaringan sosial yang baik dari semua orang yang ditemuinya. Dan karena seorang pemberi selalu berbagi tanpa menuntut apa pun sebagai imbalan, hal itu membuat orang-orang yang mengenalnya terpacu untuk terlibat dalam proyek-proyeknya.

Sebuah lingkungan kerja yang penuh dengan para pemberi, dalam pandangan Adam, merupakan skenario yang ideal. Lingkungan di mana orang termotivasi untuk membantu satu sama lain benar-benar akan meningkatkan efektivitas mereka sendiri. Untuk membentuk tim kerja yang mumpuni, Adam menyarankan untuk melakukan perekrutan yang hati-hati.

"Kebanyakan orang berpikir mereka harus mempekerjakan para pemberi," kata Adam, "namun data menunjukkan bahwa hal yang terpenting sebenarnya adalah upaya untuk menyaring peminat itu sendiri."

Semoga bermanfaat

Source : Merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar